Serbet inferior direndam dalam air dan langsung berubah menjadi terak, sedangkan serbet bubur kayu masih terbentuk setelah direndam. "Ampas tersebut menunjukkan bahwa kualitas serbet tidak memenuhi standar, dan kemungkinan akan menjadi produksi daur ulang kertas bekas." Menurut inspeksi departemen inspeksi kualitas, serbet inferior mengandung berbagai jamur, E. coli, TBC, virus hepatitis, dll., Yang dapat dengan mudah menyebabkan enteritis, demam tifoid, dan demam tifoid. Penyakit seperti disentri dan hepatitis. Selain bakteri ini menyebabkan kerusakan pada tubuh manusia, produsen juga menambahkan bahan pemutih selama proses produksi, yang mengandung bahan kimia karsinogenik. Misalnya, zat pemutih fluoresen mengandung kadmium logam berat, yang dapat merusak sistem darah dan merusak memori. Oleh karena itu, jangan gunakan serbet inferior dengan sampah, dan cobalah untuk membawa sendiri saputangan, handuk kertas biasa, atau cuci mulut setelah makan saat makan di luar. Saat membeli serbet, pastikan untuk memilih produk dari produsen biasa dan membeli tisu yang lembut, bebas kotoran, dan bebas bau.
